Foto-foto dari Balachandran Prabhakaran, putra Velupillai Prabhakaran, pemimpin Macan Pembebasan Tamil Eelam, itu diambil Mei 2009 pada akhir konflik pemerintah dengan pemberontak.
Gambar-gambar pertama muncul untuk menunjukkan anak itu dalam tahanan pasukan Sri Lanka. Dia terlihat duduk di bangku terbungkus selimut dan makan beberapa makanan.
Balachandran Prabhakaran terlihat jelas dalam tahanan Sri Lanka saat ia duduk di sebuah bunker dan dibungkus selimut. Rangkaian foto juga menunjukkan dia bahkan diberi camilan saat duduk terbungkus dalam selimut.
Tapi foto yang diambil beberapa jam kemudian pada kamera yang sama menunjukkan dia telah berbaring di tanah, topless dan dadanya penuh dengan lubang peluru.
Dia memiliki lima lubang ke dadanya dan para ahli mengatakan ia ditembak dari jarak dekat.
Pemerintah Sri Lanka selalu mengklaim bahwa Balachandran dibunuh di lintas-api. Tapi sutradara film Callum Macrae mengatakan kepada The Independent: "Mereka menunjukkan ia ditahan, dan bahkan diberi camilan, sebelum dibawa dan dieksekusi dengan darah dingin."
Macrae menambahkan fakta bahwa mayat anak itu difoto juga mengkhawatirkan. "Bahwa peristiwa ini juga difoto dan disimpan sebagai piala perang oleh pelaku bahkan lebih mengganggu," katanya.
Velupillai Prabhakaran memimpin Macan Pembebasan Tamil Eelam. Dia meninggal pada Mei 2009 dan tubuhnya ditampilkan pada televisi negara.
Juru bicara militer Sri Lanka, Brigadir PR Wanigasooriya mengatakan kepada The Independent bahwa kekerasan dan pembunuhan tak bertanggung jawab yang dituduhkan kepada pasukan pemerintah adalah kebohongan dan rumor.
"Tidak ada bukti substantif telah disajikan bagi kita untuk memulai penyelidikan," katanya
Sementara pada 2011, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menerbitkan sebuah laporan yang mengungkapkan sebanyak 40.000 orang tewas dalam bulan-bulan terakhir perang.
Beredar Foto Anak Pemimpin Macan Tamil Dibunuh Tentara Sri Lanka
Foto-foto bocah bernama Balachandran Prabhakaran, putra pemimpin pemberontak Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran�ini, diambil pada Mei 2009 lalu. Saat itu, tengah terjadi konflik besar-besaran antara pemerintah Sri Lanka dengan kelompok pemberontak Tamil.
Yang memprihatinkan, pemerintah Sri Lanka selama ini selalu mengklaim bahwa Balachandran tewas dalam baku tembak antara tentara pemerintah dengan kelompok pemberontak. Namun keberadaan foto-foto tersebut membuktikan bahwa bocah tersebut ternyata dieksekusi mati secara keji oleh tentara Sri Lanka. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Rabu (20/2/2013).
Foto pertama menunjukkan Balachandran yang sedang ditahan tentara Sri Lanka, duduk di sebuah bangku sembari memakan cemilan. Terlihat bocah laki-laki ini bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek.
Namun foto-foto selanjutnya benar-benar memilukan hati. Balachandran tampak tergeletak di tanah dalam kondisi tak bernyawa. Terlibat sejumlah luka tembakan di dadanya.
Menurut hasil pemeriksaan, terdapat 5 luka tembakan di bagian dada Balachandran. Dari lukanya, bocah tersebut ditembak dari jarak dekat. Hal ini tentu mematahkan klaim pemerintah Sri Lanka yang menyatakan bahwa Balachandran tewas dalam baku tembak.
Foto-foto Balachandran ini ditampilkan dalam film dokumenter berjudul 'No Fire Zone' yang digarap oleh sutradara Callum Macrae. Menurut Macrae, foto-foto tersebut menjadi tamparan bagi pemerintah Sri Lanka.
"Foto-foto itu menunjukkan ketika dia dalam penahanan, dan bahkan sempat diberi makanan, sebelum akhirnya dibawa dan dieksekusi secara keji," terang Macrae.
Menanggapi foto-foto ini, pihak militer Sri Lanka menanggapinya dengan ketus. Menurut juru bicara militer Sri Lanka, Brigadir PR Wanigasooriya, pihaknya selalu dituding melakukan pembunuhan dan pelanggaran HAM, namun tidak pernah ada bukti yang mendukung tudingan tersebut.
"Tidak ada bukti kuat yang membuktikan tudingan tersebut yang mampu membuat kami melakukan investigasi," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar