BANTEN - Sedikitnya 200 mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Banten di Mesir terancam kelaparan karena kehabisan logistik. Lokasi tempat tinggal mereka, yang berdekatan dengan daerah kerusuhan, membuat nyawa mereka kian terancam.
Dadang Sunadi, salah satu mahasiswa Banten yang sedang studi di Universitas Al Azhar, menyayangkan sikap Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, yang kurang memperhatikan kondisi mahasiswa Banten di Mesir. Dadang mendesak Ratu Atut meniru langkah gubernur Sumatera Selatan yang memfasilitasi penjemputan 170 warganya ke kampung halaman.
“Bagaimana dengan Gubernur Banten ?” tanya Dadang.
Hal senada dikatakan oleh Abi Tama Sabia yang juga sedang menuntut ilmu di Mesir. Dia meminta evakuasi dilakukan secepat mungkin. Mahasiswa asal Banten ini berharap ada sedikit simpati dari gubernur Banten untuk membantu warga Banten yang ada di Mesir.
“Kami juga ingin merasa diperhatikan seperti yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan,” kata Abi.