Demikian kronologi meledakanya bom yang diduga berasal dari bom bunuh diri yang disampaikan Kabid Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (15/4) "Saat mau shalat Jumat, sekitar pukul 12.20 WIB. Tiba-tiba tubuh salah satu yang melakukan salat Jumat meledak," tuturnya.
"Ini diduga bom bunuh diri," katanya menegaskan. Menurut dia, meninggal di tempat dengan kondisi badan hancur lebur berserakan. Ia melanjutkan, sekitar 17 jemaah mengalami luka-kuka.
Kebanyakan dari para korban luka-luka merupakan anggota kepolisian Polres Cirebon, termasuk Kapolres Cirebon. Hingga kini, kondisi para korban belum diketahui pasti karena masih menjalani perawatan. "Korban juga ada dari ulama dan warga sekitar," lanjut dia.
Anton menjelaskan, mengenai jenis bom, pihaknya belum mengetahui dengan pasti. Karena tim penyidik masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara terkait modus dari pelaku bom bunuh diri tersebut, tutur dia, sengaja ikut shalat dan berada pada shaf atau barisan yang sama dengan Kapolres, bahkan cukup dekat.
Anton menepis jika pengamanan kurang saat shalat Jumat. "Kalau pengamanan masjid itu, siapapun tidak bisa ditolak (salat)," katanya menegaskan.
Hancur, Tubuh Pelaku Bom Bunuh Diri
, JAKARTA - Serangan bom yang diduga aksi bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon meledak sekitar pukul 12.20 WIB. Menurut Polri, tubuh pelaku bom bunuh diri itu sudah hancur.
"Tubuh pelaku bom bunuh diri telah hancur," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/4).
Anton menjelaskan pelaku melilitkan bom di tubuhnya yang ditutupi pakaian untuk menunaikan shalat Jumat. Pelaku tersebut duduk di dekat Kapolresta Cirebon, AKBP Herukotjo, dan petinggi Polresta Cirebon lainnya.
Ditanya mengenai kabar Kasat Reskrim Polresta Cirebon tewas, Herukotjo menjawab "Saya belum dapat infonya. Nanti saya cari tahu," tegasnya.
Pelaku Bom Cirebon Sempat Teror Keluarga Korban
Cirebon - Bom bunuh diri yang terjadi di Masjid Adz-Dzikra Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran Kota Cirebon pada Jumat (15/4/2011) pukul 12.15 WIB diduga benar-benar mengarah ke sejumlah petinggi di lingkungan Polres Cirebon Kota.
Salah satu indikasinya, sebelum peledakan bom, pihak keluarga salah satu korban yakni Kepala Bagian Sumber Daya Aparatur (Sumda) Polres Cirebon Kota Kompol Suhadi, mendapatkan teror bernada ancaman melalui telepon dari seseorang yang tidak dikenal.
De Silva (19), putri tunggal Suhadi, menegaskan ibunya, Ny Lilis sempat menerima teror lewat telepon beberapa hari sebelum ledakan bom. "Saya tidak menyangka Papah terkena ledakan bom. Padahal pagi sebelum berangkat, tidak ada firasat buruk apapun. Namun dua hari lalu, Mamah mendapat teror lewat telepon yang mengancam akan mencelakakan Papah," ujar De Silva saat ditemui INILAH.COM di RS Pertamina tengah menunggui ayahnya, Jumat (15/4/2011) malam.
Meski sempat mendapat ancaman akan mencelakakan ayahnya, De Silva mengaku tidak menyangka ancaman tersebut akan benar-benar dilakukan dengan meledakannya bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra.
Sebelumnya, bom bunuh diri meledak saat salat Jumat di Masjid Adz-Dzikra, Jumat (15/4/2011) sekitar pukul 12.15 WIB. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 30 orang mengalami luka-luka, termasuk Kapores Cirebon Kota AKBP Herukoco dan Kompol Suhadi. Sedangkan pelakunya langsung tewas dengan luka perut terburai.
Bom dikenakan pelaku di bagian perut yang ditutupi jas warna hitam. Pelaku berdiri di saf ketiga, tepat di belakangan Kapolres. Bom diledakan saat takbir pertama dikumandangkan imam salat Jumat.
Setelah diidentifikasi, jenazah pelaku dangan ciri-ciri, seorang laki-laki dengan tinggi badan 170 cm yang diperkirakan berusia 20-25 tahun berkulit putih dibawa ke RS Polri Keramat Jati Jakarta, untuk penyelidikan lebih lanjut, sekitar pukul 16.24 WIB.
Sekitar pukul 22.30 WIB, lima anggota tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri datang ke lokasi kejadian untuk meneliti sisa-sisa ledakan.[den]
JAKARTA - Serangan bom yang diduga aksi bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon meledak sekitar pukul 12.20 WIB. Menurut Polri, tubuh pelaku bom bunuh diri itu sudah hancur.
"Tubuh pelaku bom bunuh diri telah hancur," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/4).
Anton menjelaskan pelaku melilitkan bom di tubuhnya yang ditutupi pakaian untuk menunaikan shalat Jumat. Pelaku tersebut duduk di dekat Kapolresta Cirebon, AKBP Herukotjo, dan petinggi Polresta Cirebon lainnya.
Ditanya mengenai kabar Kasat Reskrim Polresta Cirebon tewas, Herukotjo menjawab "Saya belum dapat infonya. Nanti saya cari tahu," tegasnya.