Tren warna tak hanya berlaku dalam dunia fesyen saja. Tata rias pun memiliki tren warna tersendiri. Biasanya, tren warna pada tata rias disesuaikan dengan musim yang ada. Musim semi/panas, juga musim gugur/dingin.
Sayangnya, karena penciptaan tren masih berkiblat pada negara-negara di Eropa, tak sedikit warna tata rias yang kurang cocok diaplikasikan dengan warna kulit wanita Asia. Hal itu mendorong produsen kosmetik tanah air untuk menciptakan produknya sendiri, serta tren warna yang sesuai dengan kulit wanita Indonesia.
Agar produk kosmetik lokal bisa bersaing dengan produk impor yang ada, para produsen harus memiliki trik khusus untuk menjaga loyalitas konsumennya. Para konsumen itu tentunya adalah para konsumen strategis, yaitu para penata rias ternama tanah air.
Sebuah produsen kosmetik, PT Rembaka, baru-baru ini memberi penghargaan kepada 26 penata rias ternama tanah air. Produsen La Tulipe dan LT Pro itu sekaligus memperkenalkan tren warna terbaru dari kosmetik tersebut. Ke-26 penata rias tak hanya menampilkan kreasi mereka yang terbaik, namun juga membuat tampilan tata rias sesuai tema khusus sehingga 'kemasannya' sangat menarik. Tren warna yang digunakan adalah dari koleksi musim semi/panas 2011, dengan dominasi warna cerah seperto oranye, hijau dan ungu.
Yohanes Ekawan dari Yohanes Bridal, Chenny Han, Qiqi Franky dan Sanggar busana Tien Santoso adalah beberapa penata rias yang ikut memamerkan karya mereka di acara penganugerahan di Ballroom Hotel Mulia Senayan beberapa waktu lalu. Dengan tren warna yang ada, para penata rias itu dapat menciptakan beberapa tampilan yang berbeda. Mulai dari tema, Avant Garde, pengantin tradisional, serta body painting yang memiliki nilai seni yang kental.
"Kami menghadirkan berbagai tema, mulai dari yang agak soft sampai tema yang benar-benar ekstrim, agar para penata rias dapat berkarya sebebas-bebasnya," ujar Yohanes dari PT. Rembaka.