Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui bahwa twitter termasuk ancaman.
"Saat ini ancaman nonmiliter memang lebih besar, antara lain bisa lewat twitter dan cybercrime," kata Purnomo Yusgiantoro di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 Januari 2011.
Purnomo mengakui bahwa ada dua kategori besar kelompok ancaman yang membahayakan negara. Keduanya yakni, ancaman militer dan nonmiliter.
Khusus untuk ancaman nonmiliter, kata Purnomo, pelakunya bukan lagi negara. "Tapi bisa perseorangan atau organisasi. Bahkan bisa dari dalam negeri," ujar mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral ini.
Purnomo pun menegaskan, bahwa untuk ancaman nonmiliter harus lebih diwaspadai. Karena bentuk ancaman nonmiliter ini bisa bermacam-macam. Seperti melalui microblogging twitter atau sejenisnya.
Untuk ancaman militer, jelas itu di bawah kewenangan Kementerian Pertahanan. Karena di dalamnya terdapat TNI dan ketiga martanya. Tapi, untuk ancaman nonmiliter tidak menjadi kewenangan Kementerian Pertahanan.
"Porsi kami (Kemenhan) adalah kalau ada ancaman militer. Kalau berkaitan dangen informasi dan komunikasi itu sudah ada porsinya," ujar Purnomo.
Lalu, apa peran TNI untuk mengantisipasi ancaman nonmiliter? Menurut Purnomo, Kementerian Pertahanan sedang menyusun Undang-Undang Keamanan Nasional. Undang-undang ini mencakup antisipasi segala jenis bentuk ancaman kepada negara.
"Yang di dalamnya memuat peran intelijen dan instansi. Itu untuk mengantisipasi berbagai ancaman," kata dia.
Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir akun twitter @benny_israel ramai diperbincangkan. Akun yang dibuat sejak 14 November tahun lalu itu kini memiliki followers 18 ribu lebih.
Banyaknya peminat akun @benny_israel disinyalir karena mereka tertarik dengan bocoran-bocoran informasi intelijen yang diklaim berdasarkan fakta, bukan analisa.
0 komentar:
Posting Komentar