Kakao atau cokelat dari dahulu sering digunakan di seluruh dunia sebagai obat. Ekstrak kakao lebih efektif daripada fluoride dalam memerangi dan mencegah gigi berlubang. Ekstrak kakao membantu mengeraskan enamel gigi, membuat pengguna kurang rentan terhadap kerusakan gigi.
Penelitian ini dilakukan Arman Sadeghpour dari Tulane University di New Orleans, Louisiana. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menemukan suatu senyawa alami untuk membuat gigi lebih kuat.
Sadeghpour menemukan senyawa yang dapat membuat gigi lebih kuat dan senyawa tersebut terdapat dalam ekstrak dari biji kakao. Jika kakao dijadikan bahan pasta gigi, mungkin hal tersebut merupakan mimpi dari hampir setiap anak kecil. Karena coklat sangat digemari oleh hampir setiap anak kecil di seluruh dunia.
"Setelah lebih dari 4 tahun, dengan berbagai pengujian yang tidak terhitung jumlahnya, serta penelitian dan persetujuan FDA, akhirnya ide tersebut dapat terwujud. Kami jelas sangat senang jika pasta gigi cokelat akan segera hadir di berbagai toko diseluruh dunia," kata Sadeghpour seperti dilansir dari Epharmapedia, Senin (19/12/2011).
Pasta gigi cokelat tersebut akan dipasarkan dengan nama Theodent. Theodent dalam tabung cokelat dan kekuatan ekstra Theodent 300, yang akan dipasarkan di tempat praktik dokter gigi, dipasarkan secara online, dan akan tersedia di toko-toko awal tahun 2012.
Para ahli percaya bahwa, ekstrak dari kakao, benar-benar akan menggantikan fluoride sebagai komponen kunci dalam semua pasta gigi. Ekstrak dari kakao tersebut sekarang merupakan campuran yang dikenal sebagai Rennou.
Produk cokelat juga akan dipromosikan untuk memperkuat gigi. Para peneliti percaya, hal tersebut akan dapat sukses.
Para peneliti Harvard juga telah menganalisis 21 studi, yang melibatkan 2.575 peserta. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, konsumsi kakao berhubungan dengan penurunan tekanan darah, kesehatan pembuluh darah membaik, dan kadar kolesterol menjadi normal, dan beberapa manfaat kesehatan lainnya.
"Manfaat kesehatan jelas datang dari polifenol flavonoid dalam cokelat yang memiliki potensi untuk mencegah penyakit jantung. Flavonoid adalah antioksidan yang biasanya ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, teh, anggur, dan kopi," kata Eric L. Ding, PhD, dari Harvard Medical School.
Hasil analisis hasil studi menunjukkan bahwa, selain menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah, konsumsi cokelat yang kaya flavonoid dapat menurunkan kolesterol buruk (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) pada orang-orang di bawah usia 50 tahun.
Konsumsi kakao kaya flavonoid juga terkait dengan penurunan faktor risiko untuk diabetes. Diabetes juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Resistensi terhadap hormon insulin, yang membantu mengatur gula darah, dapat turun pada orang-orang yang mengkonsumsi coklat kaya flavonoid, dibandingkan dengan orang-orang pada kelompok pembanding.
Konsumsi kakao kaya flavonoid juga tidak mengubah kadar trigliserida atau membuat gemuk. Trigliserida adalah jenis lemak darah yang telah dikaitkan dengan penyakit arteri koroner ketika kadarnya tinggi atau di atas normal.
0 komentar:
Posting Komentar