JAKARTA- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kerap menggembar-gemborkan ucapan Bung Karno “Jas Merah” (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Tapi ternyata, justru partai tersebut yang melupakan sejarah.
Ada yang aneh dalam ucapan memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Kamis (21/4/2011). Dalam spanduk yang terbentang luas milik PDIP itu terdapat satu kesalahan, yakni salah mencantumkan tanggal. Peringatan Kartini yang seharusnya dirayakan pada 21 April, ditulis menjadi tanggal 20 April.
“Jangankan sejarah Kartini, banyak kader yang lupa sejarah partainya sendiri. Ini berarti Kader PDIP harus belajar sejarah lagi,” kata aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) Adian Napitupulu saat dihubungi Okezone, Kamis (15/4/2011)
Adian menegaskan, dari kesalahan sekecil itu, memang bukan masalah kekeliruan tanggal saja. Sebenarnya di situ bisa diketahui bahwa PDIP memang tidak menghayati sejarah. “Itukan sejarah kaum ketua umumnya, sejarah wanita, PDIP harus benar-benar menghayati,’ kata Adian.
Dikatakan Adian, kesalahan-kesalahan seperti itu, termasuk lupa dengan sejarah partainya sendiri dikarenakan banyak kader PDIP yang bisa dikatakan sebagai kader “In the Kost” artinya, kader yang kerjanya hanya (ngekost) dan pindah-pindah partai saja dan tidak loyal.
“Dalam banyak hal proses terbentuknya PDIP tidak bisa dilupakan dari gerakan rakyat. Jangan dilupakan banyak kader gerakan rakyat, tapi nyatanya banyak yang lupa,” kata Adian.
(ugo)
0 komentar:
Posting Komentar