Anieq Nisrina Shofwan Love Fajar Muhammad Farhan Forever THE CHANGCUTERS ~ Dunia Software dan Berita Unik TheRealLivingDeal

Game Shop TheRealLivingDeal

Toko Game dan Sotware Online TheRealLivingDeal, Ayo beli game atau software-software disini, kami menyediakan banyak sekali game dan software murah lengkap dan update terus setiap bulannya!!!. berminat untuk membeli di toko online kami? lihat tab "Toko Jual Game dan Software" di atas dan pilih tab "List Game dan Software" untuk melihat list game kami yang tersedia.
AYO BELI GAME DISINI, MURAH MERIAH DAN HEMAT.

Customer Service Admin

Steamprofile badge by Steamprofile.com

Jual Game Dan Software


Toko Game dan Sotware Online TheRealLivingDeal, Ayo beli game atau software-software disini, kami menyediakan banyak sekali game dan software murah lengkap dan update terus setiap bulannya!!!. berminat untuk membeli di toko online kami? lihat tab "Toko Jual Game dan Software" di atas dan pilih tab "List Game dan Software"

Download Launcher Farmuhan Blog for Android

Senin, 29 September 2008

THE CHANGCUTERS


Grup band The Changcuters, ibarat mendapat durian runtuh. Album pertamanya Mencoba Sukses, menghantarkannya ke kesuksesan sebenarnya. Lagu Racun Dunia dan I love You Bibeh, menduduki top chart radio terkemuka Jakarta. Sukses band asal Bandung ini berlanjut dengan membintangi film The TariX JabriX. Lewat album pertamanya itulah The Changcuters menggila menebar racun.

Satu kalimat yang tepat untuk grup band The Changcuters adalah, gila, jenaka ancur (hancur). Grup yang dibentuk tahun 2004 ini diawaki Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bas) dan Erick (dram). Meski mereka telah meraih sukses, tapi tetap rendah hati. Saat mengunjungi tabloid XO, Rabu (7/5), lima personel The Changcuters ini sangat bersahabat dan akrab. Wawancara dan pemotretan pun berjalan lancar, diiringi gelak tawa seakan tak ada habisnya.

Keceriaan, humor dan gaya canda ada pada mereka. Terbukti ketika mereka datang ke redaksi XO, ada-ada saja obrolan dan tingkah laku jenaka. Ada yang cuek ganti celana dan memamerkan pakaian dalamnya. Mengawali pembicaraan tentang film The TariX JabriX, Tria, Dipa, Qibil, Erik dan Alda menuturkan pengalaman akting mereka masing-masing. “Wah, banyak yang berubah. Salah satunya, kulit saya tambah hitam,” tutur Tria.

Lain lagi penuturan Qibil, agak sulit berbicara serius dengan mereka. Namun pengalaman paling berharga saat bermain film, menurut mereka adalah tambah ilmu, khususnya akting, teman dan pengalaman. “Satu lagi jadi tambah nomor telepon artis, he he he,” tambah Tria sambil tertawa.

Mencoba dunia akting tentu bukan satu-satunya alasan The Changcuters untuk ikut bergabung dalam film The TariX JabriX. Media film salah satu tempat untuk memromosikan albumnya. Itu hal utama yang membuat mereka berminat bergabung di film komedi itu. “Tujuan awal bekerjasama memang promosi album. Makanya lagu kita dipakai untuk soundtrack-nya, dan ini pertamakalinya kan band promosi lewat media film. Akhirnya berhasil, dan hasilnya memuaskan, Alhamdulillah,” ujar Tria.

Kendati bermain film semakin membuat mereka tenar, tapi tidak membuat mereka lupa diri bahwa mereka adalah pemain band. Perhatian dan keseriusan mereka lebih besar di musik dibanding film. “Kita akan tetap serius di musik. Karena kita memang lahir, dipertemukan dan dibesarkan di dunia musik,” jelas Tria.

Doa Restu Orangtua

Ketenaran tak membuat mereka tinggi hati. Rasa syukur tak terkira selalu mereka kedepankan. Apalagi buah keberhasilan ini tak lepas dari doa dan restu orangtua. Tujuan masing-masing personel sama, membuat orangtua bahagia. “Kita bisa begini tak lepas dari doa restu orangtua. Membahagiakan orangtua tidak harus dengan memberinya materi. Tapi bagaimana kita membuat orangtua bangga dan bahagia,” tutur Tria.

Menurut Tria, sejauh ini orangtua mereka memang sangat bangga dan bahagia. “Buktinya saat kita muncul di televisi, orangtua kita bercerita kepada tetangga. ‘Eh, itu anak saya ada di teve’. Itukan namanya kita dibanggakan, he he he,” kata Tria setengah berkelakar.

Sejenaka-jenakanya, saat menuturkan merintis karier hingga seperti sekarang, mereka sangat serius. Mata mereka terlihat agak berkaca-kaca saat berbicara tentang orangtua masing-masing. “Membanggakan orangtua penting banget ya, meskipun membanggakan orangtua nggak harus menjadi seperti ini. Tapi ridho orangtua sangat penting, kita tak pernah bisa membalas apa yang sudah diberikan orangtua kepada kita. Meski sibuk, sebisa mungkin kalau ada waktu kosong kita habiskan bersama orangtua,” kata Qibil.

Serius Bermusik

Keseriusan dalam bermusik sebenarnya sudah terlihat sejak The Changcuters berdiri. Sejak itu hingga sekarang mereka tetap solid dan eksis meskipun hanya dikenal oleh komunitas mereka. Terbentuknya The Changcuters berawal dari persahabatan Tria, Qibil dan Dipa yang pada tahun 2000 kuliah di Universitas Negeri Padjajaran Bandung.

Sejak kuliah di satu perguruan tinggi Bandung itu, mereka sangat gemar nonton acara-acara pentas musik yang sedang ramai di Bandung. Bosan hanya sebagai penonton, keinginan untuk ditonton pun muncul. Hingga akhirnya pada suatu malam, Tria, Qibil dan Dipa mengajak Erik dan Alda, membentuk grup band, yang berbeda dari band-band yang sudah ada.

Nama The Changcuters dipilih secara spontan, diambil dari nama teman SMP Qibil, yaitu Cahya yang nama panggilannya adalah Cangcut. “Si Cangcut itu tingkahnya ada-ada saja. Orangnya seru gitu. Akhirnya saya, Dipa dan Qibil memutuskan untuk membentuk grup band beraliran rock’n roll, dengan nama The Changcuters,” ungkap Tria.

Pengalaman manggung di berbagai audisi juga dijadikan penyemangat mereka untuk band bentukannya. “Dulu kita sering manggung bawain lagu sendiri. Bukan gaya-gayaan, tapi memang takut salah kalau bawain lagu orang he he he,” ujar Qibil.

Senang bercanda dan cuek ternyata membawa pengaruh positif untuk karier musik mereka. “Kita memang senang bercanda, jadinya membuahkan hasil positif, nggak kaku dan lebih gampang kerjasama. Tapi meski senang becanda kita serius kok di musik,” ujar Tria.

Begitu juga soal kepindahan mereka dari indie label ke major label. Karena habis kontrak dengan label indie terdahulunya, lalu mereka ditawari bergabung dengan salah satu major label setelah melihat performance mereka di televisi. “Kita nggak pernah mengkotak-kotakkan indie label dengan major label. Semuanya kita anggap sebagai jembatan untuk kerjasama. Kita sebagai sebuah band memang harus maju,” ujar Tria.

Dipa menambahkan, meskipun berlabel major mereka tetap merasa, musik mereka tetap indie dan yakin tidak pernah ditinggalkan penggemarnya meski kini di label major. Lirik lagu yang unik dan ceplas-ceplos diakui mereka tidak pernah terinspirasi dari apa-apa. “Kita selalu spontan membuat lagu, to the point aja, nggak perlu susah-susah. Kita pernah buat lagu lima menit jadi. Tapi ada juga yang sudah dibuat setahun nggak jadi-jadi,” tambah Dipa.

Sama seperti lagu hit mereka Racun Dunia, muncul karena kekagumannya akan kehebatan wanita yang selalu bisa menaklukkan laki-laki sehebat apapun. Hingga sekarang mereka tetap mengakui itu.

Band Legendaris

Ingin dikenang dan menjadi band legendaris seperti The Beatles atau Bob Marley, merupakan obsesi jangka panjang band asal Bandung ini. “Kalau kita sih pengin banget tetap eksis sampai mati di band dan menjadi legenda. Kalau suatu hari saya sudah nggak bisa nyanyi, saya akan tetap nyanyi walaupun pakai bahasa isyarat, ha ha ha,” ujar Tria yang senang dengan potongan rambut mirip Jim Carey di film Ace Ventura.

Untuk tetap solid dan menjadi legenda bukan hal mudah. Mereka juga tidak menampik perselisihan di antara mereka pasti ada. “Kalau berantem-berantem kecil sih pasti ada. Tapi kita selalu menyelesaikan dengan komunikasi. Meskipun sudah tusuk-tusukan pakai pisau, ha ha ha… nggak ding becanda,” imbuh Dipa.

Ada lima kiat khusus untuk menjaga kekompakan. Menurut Dipa; istirahat yang cukup kalau ada waktu luang. Tria melanjutkan; jangan sampai perut kosong. Qibil sendiri menyebutkan; minumlah vitamin untuk menjaga stamina. Alda tak mau kalah; harus meminta ridho orangtua. Kiat paling beda dikatakan Erick. “Satu lagi, jangan lupa mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa), khususnya anak-anak sekolah. Mudah-mudahan sukseslah,” katanya tanpa tertawa sedikitpun.

Itulah tingkah laku kocak dan dan kata-kata mereka yang apa adanya. Tapi tentang totalitas dan eksistensi menjadi legenda, menjadi mimpi manis mereka dikemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar

PENUTUPAN

SESUDAH ANDA MEMBACA BLOG SAYA INI, SILAHKAN KUNJUNGI BLOG SAYA YANG LAIN. SILAHKAN LIHAT BLOG SAYA YANG LAIN DI PROFIL SAYA.
SESUDAH ANDA MEMBACA BLOG SAYA INI, SILAHKAN ANDA MENGAMALKAN APA SAJA YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA.
JANGAN LUPA ANDA MEMBERI KOMENTAR DI BLOG SAYA INI
TERIMA KASIH


tertanda
si pembuat blog



fajar muhammad farhan

UCAPAN TERIMA KASIH

UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA:


Ø ALLAH YANG MAHA ESA

Ø NABI BESAR MUHAMMAD SAW.

Ø KEPADA ORANG TUAKU

Ø KEPADA SAUDARA DAN KELUARGAKU

Ø KEPADA TEMAN-TEMANKU YANG BAIK HATI DAN SENANG BERTEMAN DENGANKU

Ø KEPADA SEMUA WEBSITE DISELURUH DUNIA YANG TELAH MENGEMBANGKAN BLOGKU

Ø KEPADA BAND-BAND DI SELURUH NUSANTARA

Ø KEPADA GURU-GURUKU YANG SENANG MENGAJARIKU

Ø KEPADAMU YANG SETIA MEMBACA BLOGKU DAN MENGAMALKAN APA YANG ADA DIDALAMNYA


Daftar Semua Post