Astronot merupakan pekerjaan yang menantang karena tidak sedikit resiko yang akan didapat. Bahkan ada penemuan baru di luar angkasa yang cukup mencengangkan bagi para astronot. Para peneliti menemukan bahwa bersin di dalam pesawat ruang angkasa memiliki risiko menakutkan pada penerbangan jarak jauh yang dilakukan astronot.
Dr Leonard Mermel, dari Brown University di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa gravitasi nol di luar angkasa menyebabkan kuman akan terus melayang untuk waktu yang lama. Keadaan ini membuat para astronot memiliki risiko tinggi terinfeksi kuman-kuman penyakit. Karena, kuman yang terjebak dalam sistem udara tertutup pada pesawat ruang angkasa dan akan tetap hidup dalam jangka waktu yang lama.
“Ketika seseorang bersin dan batuk di bumi, kuman akan langsung jatuh ke bumi. Lain halnya saat di luar angkasa, kuman akan tetap terus melayang dan menempel serta menginfeksi pada permukaan di dalam pesawat ulang alik,” kata Dr Leonard Mermel, seperti dilansir Thereallivingdeal.blogspot.com, Selasa (23/10/2012).
Para peneliti membandingkan antara ruangan tertutup di dalam pesawat ruang angkasa sama dengan kamar asrama di universitas atau toilet. Keduanya berperan sebagai tempat yang dapat menyebarkan berbagai kuman penyakit.
Dr Mermel bertanya, bagaimana jika terjadi sesuatu yang berisiko pada astronot? “Bisakah mereka atau akankah mereka mau kembali sebelum menyelesaikan misi?”
Memang saat ini para astronot Badan Antariksa AS atau NASA sudah divaksinasi beberapa penyakit, termasuk flu dan tubercolosis. Barang-barang para astronot, seperti masker, respirator, dan tisu, juga sudah diberi disinfektan. Sebelum pesawat lepas landas pun para astronot diberikan beberapa antibiotik.
Namun, Dr Mermel percaya bahwa pada udara tertutup kuman bisa meluas. Misalnya seperti kuman Meningococcus yang menyebabkan meningitis dan kuman Pneumoccocus yang menyebabkan radang paru-paru.
Untuk itu, para astronot harus mendapat pendidikan pengendalian infeksi dari kebersihan tangan, kebersihan lingkungan dan praktek-praktek kesehatan lainnya.
Ketika ada pesawat ruang angkasa yang melakukan penerbangan panjang, sebenarnya ini adalah strategi terbaik dalam menghadapi kuman untuk meningkatkan metode pencegahan yang sudah NASA miliki.
Dr Leonard Mermel, dari Brown University di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa gravitasi nol di luar angkasa menyebabkan kuman akan terus melayang untuk waktu yang lama. Keadaan ini membuat para astronot memiliki risiko tinggi terinfeksi kuman-kuman penyakit. Karena, kuman yang terjebak dalam sistem udara tertutup pada pesawat ruang angkasa dan akan tetap hidup dalam jangka waktu yang lama.
“Ketika seseorang bersin dan batuk di bumi, kuman akan langsung jatuh ke bumi. Lain halnya saat di luar angkasa, kuman akan tetap terus melayang dan menempel serta menginfeksi pada permukaan di dalam pesawat ulang alik,” kata Dr Leonard Mermel, seperti dilansir Thereallivingdeal.blogspot.com, Selasa (23/10/2012).
Para peneliti membandingkan antara ruangan tertutup di dalam pesawat ruang angkasa sama dengan kamar asrama di universitas atau toilet. Keduanya berperan sebagai tempat yang dapat menyebarkan berbagai kuman penyakit.
Dr Mermel bertanya, bagaimana jika terjadi sesuatu yang berisiko pada astronot? “Bisakah mereka atau akankah mereka mau kembali sebelum menyelesaikan misi?”
Memang saat ini para astronot Badan Antariksa AS atau NASA sudah divaksinasi beberapa penyakit, termasuk flu dan tubercolosis. Barang-barang para astronot, seperti masker, respirator, dan tisu, juga sudah diberi disinfektan. Sebelum pesawat lepas landas pun para astronot diberikan beberapa antibiotik.
Namun, Dr Mermel percaya bahwa pada udara tertutup kuman bisa meluas. Misalnya seperti kuman Meningococcus yang menyebabkan meningitis dan kuman Pneumoccocus yang menyebabkan radang paru-paru.
Untuk itu, para astronot harus mendapat pendidikan pengendalian infeksi dari kebersihan tangan, kebersihan lingkungan dan praktek-praktek kesehatan lainnya.
Ketika ada pesawat ruang angkasa yang melakukan penerbangan panjang, sebenarnya ini adalah strategi terbaik dalam menghadapi kuman untuk meningkatkan metode pencegahan yang sudah NASA miliki.
1 komentar:
Tai nya ngambang dunx.
Helmykkediri69.blogspot.com
Posting Komentar