Sekilas bentuknya tampak seperti penggambaran UFO di film-film alien. Ukurannya kurang lebih sama dengan wajan yang dipakai memasak di dapur. Tunggu dulu! Jangan kira ini UFO yang telah diperkecil dengan senter ajaib doraemon. Walau mirip, tapi jelas berbeda! Suara indah yang dihasilkannya sungguh tak sama dengan gelombang mematikan senjata milik pesawat canggih sang alien itu.
Pertamakali melihatnya sungguh sangat menarik. Selain bentuknya yang unik, alat musik yang satu ini begitu hebat! Seperti JOGRES (istilah penggabungan pada kartun digimon) antara alat musik perkusi yang ritmik dan melodik. Sambil mengatur ritmik, melodi mengalir dengan begitu cantik.
Perkenalkan, inilah alat musik yang (bagi Saya) sangat spektakuler, Hang Drum! Pernah dengar? Mungkin di Indonesia alat musik ini tak sepopuler alat musik pukul yang lain seperti drum,gamelan,gong, dkk. Saat melakukan googling mengenai alat musik ini juga masih jarang artikel berbahasa Indonesia yang membahasnya, terpaksa belajar english dadakan deh. Hang Drum adalah satu dari jenis alat musik yang menghasilkan bunyi dari bahan dasar pembuatnya (idiofon) yaitu logam. Diciptakan pertama kali oleh Felix Rohner dan Sabina Scharer (panArt.ltd) pada 2000 di Bern, Switzerland. Merupakan instrumen perkusi ber-resonansi dengan dua bagian atas bawah yang disebut Ding (atas) dan Gu (bawah). Nama Hang sendiri berasal dari bahasa Bernese yang mengacu pada tangan manusia. Jadi nama Hang Drum kurang lebih berarti drum yang dimainkan dengan tangan manusia (tanpa alat pukul khusus). Lebih lanjut mengenai Ding dan Gu, mereka punya tugas masing-masing dalam mengolah produksi bunyi dari Hang Drum ini. Ding dengan 8 bidang bunyi membentuk lingkaran mengelilingi pusat yang dapat berbunyi seperti gong, bagian ini yang mengatur nada dan sumber bunyi utama dari Hang Drum. Sedang bagian Gu yang memiliki lubang di bagian bawahnya berperan sebagai peresonansi suara, pengatur suara dari Ding, atau juga dapat juga dimainkan seperti UDU, alat musik perkusi asal Nigeria. Ada beberapa cara untuk memainkan Hang Drum, dengan ujung jari, jempol, telapak tangan, atau kombinasi dari ketiganya. Kebanyakan pemusik memainkan alat ini dengan meletakannya di dengkul mereka, namun ada juga yang menggunakan drum stand. Hang Drum dibuat dengan beragam nada dasar sehingga mendukung terciptanya akor saat memainkannya pada satu atau beberapa Hang Drum dengan nada dasar berbeda. Sejak kelahirannya pada tahun 2000, Hang Drum terus berkembang. Di 2006, Hang Drum generasi kedua diperkenalkan dengan nada dasar yang lebih bervariasi dari generasi awalnya dan lebih bervariasi lagi dengan Integral Hang Drum pada 2008. |
Hang Drum dari masa ke masa
Dengan segala pesona di yang ia simpan, Hang Drum mengikat hati banyak pemusik dan menjadi salah satu alat musik paling baru yang menyebar sangat cepat ke seleruhun belahan dunia.
|
0 komentar:
Posting Komentar