Kritikan mengenai fenomena boyband/girlband yang mewabahi industri musik Indonesia saat ini masih saja terdengar. Piyu Padi pernah mengecam kualitas bermusik boyband/girlband, sedangkanDenny Sakrie memprediksi bahwa mereka akan tamat pada pertengahan tahun. Kini, giliran Bens Leoyang angkat bicara.
Menurut wartawan sekaligus pengamat musik ini, nasib boy
band/girlband di industri musik pribumi tidak akan bertahan lama jika tidak melakukan inovasi untuk menghindari kejenuhan publik. Senada dengan Denny Sakrie, Bens Leo melihat bahwa masyarakat akan bosan dengan penampilanboyband/girlband yang kebanyakan hanya mengandalkan tampang dan penampilan serta gerak tari.”Saya tidak yakin mereka bisa tahan lama.Dari sekian banyak boyband dan girlband, hanya akan ada segelintir yang bertahan,” ucap Bens Leo di Jakarta, Minggu (1/8).
Menurut Bens Leo, boyband/girlband harus mengutamakan kualitas vokal yang merata di antara seluruh personelnya jika ingin lebih lama bertahan. Anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) ini mencontohkan, dari 9 anggota Cherrybelle, cuma 5 orang saja yang bisa menyanyi, sedangkan sisanya hanya menari.
Selain itu, boyband/girlband juga harus bisa membuat lagu sendiri. Bagi Bens Leo, kemampuan menciptakan lagu sendiri akan membuktikan kapasitas mereka sebagai musisi.
”Mereka juga harus bisa menciptakan lagu. Band yang personelnya tidak ada yang mampu menciptakan lagu, umurnya tak akan lama,” pungkas penasehat ajang penghargaan musik SCTV Awards ini.
0 komentar:
Posting Komentar