Dalam permainan sepak bola, mengoper atau menyundul bola dengan kepala (heading) tentu diperbolehkan, tapi para ahli medis memberi peringatan serius. Pasalnya, menyundul bola berulang-ulang kali bisa meningkatkan resiko kerusakan otak.
Kerusakan otak yang dimaksud adalah hampir sama dengan kerusakan yang ditemukan pada pasien cidera otak traumatis. Ilmuwan juga mengingatkan, melakukan heading sebanyak lebih dari 1.000 sampai 1.500 kali dalam setahun dapat mempengaruhi ki
nerja otak, khususnya bagian yang bertanggung jawab terhadap penglihatan, memori, maupun pada bagian yang bertugas memecahkan masalah.
nerja otak, khususnya bagian yang bertanggung jawab terhadap penglihatan, memori, maupun pada bagian yang bertugas memecahkan masalah.
Untuk membuktikan hal ini, ilmuwan dari Radiological Society di Amerika Utara meneliti sekitar 32 pemain sepak bola dengan menggunakan teknik resonansi magnetik. Para pemain sepak bola tersebut berusia rata-rata 30,8 tahun dan sudah bermain sepak bola sejak mereka masih kecil.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pergerakan cairan pada otak bagian ganglia dasar atauwhite matter (di mana para pemain bola ini sering melakukan heading) ternyata memiliki kesamaan dengan para pasien yang mengalami cidera otak traumatis.
Seperti dikutip Sidomi News dari Daily Mail, Michael Lipton dari Albert Einstein College of Medicine di New York mengungkapkan bahwa ini adalah penemuan penting, apalagi mengingat sepak bola adalah olahraga terkenal di seluruh dunia dan banyak dilakukan oleh anak-anak.
Sebelumnya juga telah dilakukan dua penelitian berkaitan dengan hal ini. Sejumlah pemain sepak bola melakukan serangkaian tes untuk mengukur fungsi neuropsikologis mereka. Dari dua penelitian tersebut diketahui bahwa pemain sepak bola yang sering melakukan heading ternyata memiliki nilai yang tidak terlalu bagus pada tes memori verbal dan tes kecepatan psikomotor.
0 komentar:
Posting Komentar