Ketika Britney Spears muncul dengan lagu "...Baby One More Time", sebuah fenomena baru muncul. Yakni, menjamurnya penyanyi ABG perempuan. Mengikuti langkah Britney, ada Christina Aguilera, Jessica Simpson dan Mandy Moore.
Dan kini fenomena itu muncul lagi. Penyanyi ABG pria bermunculan, dipicu oleh "Baby" milik Justin Bieber.
Menonton televisi selama libur Lebaran, saya sering melihat video klip penyanyi yang sejenis Justin Bieber. Mereka baru menginjak masa akil balig, suara belum pecah, dan membawakan lagu kece dengan video klip menggemaskan.
Yang mengejutkan, cara mereka menembus industri rekaman pun berbeda tipis dengan Justin.
Dua penyanyi remaja setipe Justin yang saya maksud adalah adalah Greyson Chance dan Cody Simpson. Mereka "ditemukan" dan mulai memasuki industri rekaman di usia yang sangat dini, 14 tahun, dan dilirik para eksekutif perusahaan rekaman lewat YouTube dan Twitter.
Greyson mengupload videonya bermain piano dan memainkan lagu Lady Gaga, "Paparazzi". Video ini kemudian dilihat oleh pembawa acara bincang-bincang Ellen DeGeneres. Hanya dalam hitungan hari, video ini diperbincangkan banyak orang.
Sementara itu, Cody Simpson "ditemukan" oleh Shawn Campbell. Ia mengupload videonya menyanyikan "I'm Yours" milik Jason Mraz.
Untuk mendorong atau menciptakan penggemar, Cody dan Greyson tidak menggamit sembarang selebritas. Jika Justin Bieber menggandeng idolanya, Usher, Greyson dibantu tidak hanya oleh Ellen DeGeneres tapi juga David Archuletta, Ashton Kutcher dan Ryan Seacrest. Hasilnya, Greyson kini bernaung dalam satu grup rekaman yang sama dengan Justin Bieber.
Oleh pihak perusahaan rekamannya, Atlantic Records, Cody Simpson diduetkan dengan Flo Rida untuk single pertamanya, "iYiYi". Melihat dari judulnya yang unik, sulit untuk tidak menuduh ini bukan usaha perusahaan rekaman untuk menciptakan hit kece seperti "Baby".
Para penyanyi ABG ini tidak dicitrakan hanya mahir menyanyi tetapi juga mahir bermain instrumen musik. Greyson jago bermain piano, sementara Cody gitar. Mei kemarin, mereka menjalani tur bareng untuk menembus pasar Amerika Serikat.
Fenomena penyanyi ABG pria ini tampaknya akan terus berlangsung. Kabarnya, suami Mariah Carey, Nick Cannon juga sedang mempersiapkan penyanyi setipe yang diimpor dari Trinidad, Aaron Fresh.
Terpicu oleh kesuksesan Justin Bieber, Island Def Jam, perusahaan rekaman dimana JB teken kontrak, kini membuka satu unit perusahaan baru, Teen Island, yang akan berkonsentrasi menampung penyanyi ABG.
Mengambil kesempatan dari satu fenomena bukanlah sesuatu yang baru di industri mana pun. Begitu pula di industri rekaman. Toh, pasar untuk musik rentan histeria ini terbukti selalu ada sejak jaman Jackson 5 atau (ehem) Hanson. Hanya paket penyajian dan cara melejitkannya yang berbeda.
Kini, idola-idola muda ini melejit lewat satu media yang hip, keren dan baru, yaitu melalui media jejaring sosial. Mereka tidak harus masuk Disney Club dan berakting di acara televisi untuk mendapat perhatian publik seperti yang dilakukan Justin Timberlake atau Jonas Brothers. Mereka juga tidak harus masuk kemah pelatihan tiga atau lima tahun seperti halnya boyband 'N Sync atau Take That.
Dengan kemunculan Greyson Chance dan Cody Simpson, apakah akan muncul histeria baru? Bisakah "penerus Justin Bieber" bertahan? Ini tentunya akan menjadi tugas berat Greyson, Cody ataupun siapapun nanti penyanyi ABG yang akan muncul. Mungkin hanya waktu saja yang bisa menjawab.
Lima atau enam tahun ke depan, siapa yang tidak terlupakan dan siapa yang paling berbakat yang tersisa dari fenomena Justin Bieber ini?
0 komentar:
Posting Komentar