Melalui momentum kirab karnaval, kita memperingati 66 tahun kemerdekaan. Merdeka tidak hanya bebas dari belenggu penjajah, tetapi juga merdeka dari kemiskinan dan kesengsaraan. Merdeka untuk meraih kesejahteraan menuju masyarakat yang adil dan makmur; merdeka menjalankan kehidupan demokrasi yang bermartabat dalam lingkup domestik maupun internasional; saling menghargai antarsesama masyarakat dan antarbangsa; tetap menjunjung tinggi kebinekaan Indonesia, dan semangat persatuan, serta kesatuan bangsa.
Barisan kirab karnaval dari RSBI SMA Negeri 1 Giri ini merupakan gambaran hasil perwujudan kemerdekaan yang telah dituai bangsa Indonesia selama 66 tahun.
Barisan pertama adalah pasukan pengibar bendera yang berjumlah 17 personil. Angka 17 melambangkan tanggal kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Berikutnya disusul barisan Putra-Putri RSBI SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi. Putra-Putri RSBI SMA Negeri 1 Giri dengan segenap prestasinya senantiasa mewarnai kehidupan akademik di sekolah.
Di belakang barisan Putra-Putri RSBI SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi adalah barisan kirab Karnival. Kirab Karnival ini merupakan perwujudan kreasi kebudayaan masa kini yang bersifat kontemporer dan futuristik.
Selanjutnya, disusul barisan kirab Kereta Putri Bunga. Bunga melambangkan keindahan dan keharuman. Hal ini mencerminkan bahwa keindahan dan keharuman nama Indonesia dalam percaturan dunia internasional.
Berikutnya menyusul barisan kirab legenda Joko Tarub. Legende cerita rakyat nusantara masa lalu merupakan salah satu khazanah kebudayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya yang kaya terhadap nilai-nilai falsafah, religiusitas, moral, etika, dan estetika .
Barisan kirab yang menyusul berikutnya adalah “kontingen” Budaya Nusantara dalam profil pewayangan. Wayang mengajarkan kepada kita, Bangsa Indonesia, nilai-nilai filsafat hidup dan kehidupan.
Di belakang barisan Budaya Nusantara, menyusul barisan kirab Tari Lilin, Tari Jaipong, Tari Papua, dan Tari Kecak. Tari-tarian ini merepresentasikan seni dan kebudayaan Indonesia yang mesti terus dilestarikan di tengah serbuan kebudayaan asing.
Di belakang barisan tari-tarian adalah barisan ulama dan santri. Barisan ulama meliputi ulama zaman dahulu, yakni wali songo dan ulama masa kini para kiyai. Eksistensi ulama-ulama sangat besar kontribusinya tidak saja bagi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi juga bagi kemajuan pembangunan Indonesia masa kini. Kerukunan ulama dan umaroh merupakan salah satu modal terbesar membangun Bangsa Indonesia.
Di belakang barisan ulama dan santri, menyusul barisan pasukan sepeda zaman dahulu (zadul). Sebelum dan sesudah awal-awal Indonesia merdeka, transportasi utama bangsa kita adalah sepeda. Jadi, sepeda zadul ini jasanya juga sangat besar bagi republik ini. Karena itu, jangan dilupakan, jika perlu mesti dilestarikan. Efeknya jika dilestarikan bisa menghemat bahan bakar minyak.
Selamat merayakan ulang tahun ke-66 Kemerdekaan Republik Indonesia. DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA!
Gallery Karnaval HUT RI Ke-66 RSBI SMAN 1 GIRI
0 komentar:
Posting Komentar