JAKARTA - Ada yang berbeda dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di rumahnya Puri Cikeas, Jawa Barat, Senin (11/7/2011), malam.
Perbedaan itu tampak mencolok dari rambutnya. SBY yang berbicara dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat itu sepertinya tidak menggunakan semir hitam untuk rambutnya. Akibatnya terlihat beberapa rambut putih alias uban SBY menyembul dari balik rambut hitamnya.
Atau mungkin rambut putih SBY bertambah banyak dibandingkan sebelumnya? Rambut SBY juga tampak makin lebat dibandingkan biasanya.
SBY dalam konferensi pers sekitar 15 menit itu didampingi sejumlah petinggi Partai Demokrat. Sebutlah diantaranya Anggota Dewan Pembina Andi Mallarangeng, Darwin Saleh, Syarief Hasan, dan EE Mangindaan. Juga hadir Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono, serta Anggota Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin dan Jero Wacik. Hadir pula Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah.
Konferensi pers dimulai sekitar pukul 20.00 WIB di pendapa depan rumahnya. Dia memulai konferensi pers setelah sekitar sejam sebelumnya mengadakan pertemuan tertutup dengan para petinggi partainya.
Konferensi pers yang disiarkan langsung sejumlah televisi dalam negeri itu membuat suasana di rumah SBY tampak hening dan tegang.
Sebelum konferensi pers dimulai semua alat pengeras suara dipastikan dalam kondisi yang benar-benar menghasilkan suara jernih.
"Tes, tes, tes...dicoba," kata Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan DJ Nachrowi. "Coba diperbaiki lagi suaranya," ujarnya kepada petugas yang mengurusi jalannya acara.
Setelah semuanya beres, dia meminta kepada semua awak media serta siapapun yang hadir dalam konferensi pers itu untuk mendiamkan telepon selulernya (silent) agar tidak mengggangu jalannya konferensi pers.
Ketika tepat pukul 20.00 WIB, SBY keluar dari beranda samping rumahnya. Ditemani para petinggi partai Demokrat termasuk anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
SBY yang hadir mengenakan batik berwarna biru menebar senyum kepada wartawan. Yang tampak mencolok adalah corak dan warna batik yang digunakan SBY hampir sama persis dengan yang digunakan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Hanya mereka berdua yang menggunakan batik dengan corak yang nyaris sama itu.
Umumnya, petinggi Demokrat yang hadir menggunakan batik berwarna biru. Kecuali Andi Mallarangeng yang menggunakan batik berwarna coklat muda agak kekuningan.
Ketika SBY berpidato suasana hening. Tak ada suara lain kecuali hanya suara SBY yang berdiri diatas podium, depan kamera televisi itu. Sementara para petinggi Demokrat lainnya mendampingi SBY dibelakangnya. Mereka tampak tegang dan tak ada senyum terlontar dari bibir mereka.
Kecuali Anas Urbaningrum yang terlihat tersenyum kecut ketika SBY memastikan tidak ada Kongres Luar Biasa (KLB) Demokat yang akan menggulingkan dirinya dari ketua umum Demokrat.
"Ada berita itu yang katanya akan ada Kongres Luar Biasa yang gantikan Anas Urbaningrum.
Saya pastikan Partai Demokrat tidak rencanakan Kongres Luar Biasa seperti itu," kata SBY tampil dengan kelopak matanya tampak lebam itu.
SBY meminta maaf masyarakat luas karena harus mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"Kali ini terpaksa saya mengeluarkan pernyataan seperti ini karena politik dinegara ini keluar dari etika akal sehat dan kepatutannya," kata SBY yang dengan mata berkaca-kaca.
Menurut SBY manakala ada yang harus diberikan sanksi bagi kader Demokrat yang menyimpang maka silakan dilakukan. "Tapi manakala kader Demokrat dibersihkan karena serangan tidak mendasar maka saya minta dengan bntuan kader lain berani haris melakukannya," ujar SBY.
Pidato yang tampak seperti keluhan itu kemudian berakhir dan tak lama kemudian SBY dan petinggi Demokrat lainnya meninggalkan pendopo kembali ke beranda rumah samping SBY yang ditumbuhi banyak pepohonan itu.
Rumah yang halaman rumahnya dipenuhi dengan tanaman cabe ditaman didalam pot berwarna hitam. (aco)
0 komentar:
Posting Komentar