oleh : Lisa Ayu Lestari
Mulailah segala sesuatu dengan basmalah dan akhirilah dengan membaca hamdalah. Tentu ajaran ini sudah di luar kepala bagi setiap muslim, walau kadang masih saja terlewat.
Namun ada sesuatu yang membuat kita mengernyitkan dahi ketika ajaran seperti itu diterapkan tidak pada tempatnya. Bisakah hal itu terjadi?
Kita ambil contoh, dalam suatu malam penganugerahan kepada para insan perfilman, seorang pemeran utama naik ke panggung dengan pakaian “seadanya” untuk menerima penghargaan sebagai pemeran terbaik, setelah menerima award seperti lazimnya, ia memberikan sepatah dua patah kata dan tak lupa ia mengucapkan salam dan puji syukur, bahkan kadang disertai sujud syukur, “Alhamdulillah berkat Allah saya dapat memenangkan award ini, bla…bla…bla…”
Di sisi lain kita tahu bagaimana, sebagai apa, peran artis tersebut dalam suatu film, memang sih aktingnya bagus, tapi dia berperan seronok yang jauh dari pesan-pesan moral dan tuntunan agama. Suatu ketulusan yang tidak pas, suatu ketulusan yang mungkin tepat waktu, tapi tidak tepat sasaran. Tepat waktu karena dia mendapatkan anugerah yang tentu tidak semua orang bisa meraihnya, tapi tidak tepat sasaran karena apa yang ia lakukan sehingga mendapat anugerah tersebut.
Contoh yang lebih sederhana, seorang pelajar atau mahasiswa, ketika dalam suatu ujian dia mengalami kebuntuan, tiba-tiba terpikir untuk melirik jawaban teman di bangku sebelah, karena tidak biasa nyontek, “deg-degan juga nih”, tapi karena godaan begitu kuat (dasar syetan!) akhirnya diputuskan juga untuk melirik jawaban dari tetangga sebelah yang kebetulan terkenal pintar, dan tak lupa dia menerapkan ajaran di awal tulisan ini, dia mengucap “Bismillaahirrahmaanirrahiim, semoga tidak ketahuan dengan penuh ketulusan, lhoo….?
Seorang PSK dengan penuh kepasrahan berujar, “Walaupun pekerjaan saya seperti ini, tapi alhamdulillah saya bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak saya yang entah di mana bapaknya” welehweleh …. Mungkin pula seorang pencuri, pembunuh, pemabuk, bahkan koruptor tak melewatkan membaca bismillah dan hamdalah untuk memulai dan mengakhiri aksinya. Ini sesuatu yang tidak pas, aneh, atau bagaimana ya?
Mungkin itulah gambaran sebagian penerapan ajaran agama dalam kehidupan di sekitar kita. Bagaimana dengan Anda?
Tentu saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk memulai sesuatu dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala dan mengakhirinya dengan memuji-Nya adalah dalam hal-hal kebaikan.
Bagaimana dengan kejadian-kejadian di atas? Jangan-jangan mereka tidak sadar, walaupun sebenarnya tahu, kalau berzina, menyontek, mencuri, korupsi, adalah perbuatan yang tidak diridhai Allah subhanahu wa ta’ala, dan tidak selayaknya didahului dan diakhiri dengan menyebut nama-NYA.
Memang kadang kita tidak sadar dengan perkataan dan kelakuan kita sendiri, karena sudah menjadi kebiasaan, sebagai contoh, Sholat, karena sholat telah menjadi kebiasaan, kita telah hafal di luar kepala bacaan dan gerakan-gerakannya sampai-sampai kita mengerjakannya tanpa sadar, tiba-tiba, lho kok udah mo salam ya..??? Sungguh jauh dari khusyuk, na’udzubillah mindzaalik.
**
Allahkadang hanya diingat pada saat-saat sempit, sulit, terjepit, dan terlilit, pada saat-saat seperti itulah nama Allah muncul dalam hati kita, kemudian dengan penuh keikhlasan, ketulusan, dan menghiba kita memohon agar Allah subhanahu wata’ala mengabulkan, menyelamatkan, dan membebaskan kita dari segala lilitan tadi. Setelah bebas, di mana Dia, entah, tak muncul lagi dibenak kita nama-Nya. Hanya sebatas inikah kadar keimanan dan keberagamaan kita? Sungguh menyedihkan, tak jauh beda dengan imannya Fir’aun yang mengatakan aku beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun, namun perkataan itu tiada gunanya karena terucap di kala nyawa sudah di tenggorokan, na’udzubillah mindzaalik.
**
Setiap saat kita perlu bermuhasabah, melihat ke belakang apakah perkatan, pekerjaan, dan perilaku kita sudah sesuai dengan tuntunan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam?
Selalu berpikirlah dengan apa yang sedang kita kerjakan ataupun kita katakan, tepatkah perkataan saya ini? Benarkah, pantaskah saya melakukannya? Mulailah dengan basmalah dan akhirilah dengan hamdalah, dengan penuh ketulusan dan khusyuk semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala dan hindarilah perbuatan dan perkataan yang tidak diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
Jual Game Dan Software
Toko Game dan Sotware Online TheRealLivingDeal, Ayo beli game atau software-software disini, kami menyediakan banyak sekali game dan software murah lengkap dan update terus setiap bulannya!!!. berminat untuk membeli di toko online kami? lihat tab "Toko Jual Game dan Software" di atas dan pilih tab "List Game dan Software"
Download Launcher Farmuhan Blog for Android
Minggu, 06 Februari 2011
Nilai Sebuah ‘Alhamdulillah’
PENUTUPAN
SESUDAH ANDA MEMBACA BLOG SAYA INI, SILAHKAN KUNJUNGI BLOG SAYA YANG LAIN. SILAHKAN LIHAT BLOG SAYA YANG LAIN DI PROFIL SAYA.
SESUDAH ANDA MEMBACA BLOG SAYA INI, SILAHKAN ANDA MENGAMALKAN APA SAJA YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA.
JANGAN LUPA ANDA MEMBERI KOMENTAR DI BLOG SAYA INI
TERIMA KASIH
tertanda
si pembuat blog
fajar muhammad farhan
SESUDAH ANDA MEMBACA BLOG SAYA INI, SILAHKAN ANDA MENGAMALKAN APA SAJA YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA.
JANGAN LUPA ANDA MEMBERI KOMENTAR DI BLOG SAYA INI
TERIMA KASIH
tertanda
si pembuat blog
fajar muhammad farhan
UCAPAN TERIMA KASIH
UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA:
Ø ALLAH YANG MAHA ESA
Ø NABI BESAR MUHAMMAD SAW.
Ø KEPADA ORANG TUAKU
Ø KEPADA SAUDARA DAN KELUARGAKU
Ø KEPADA TEMAN-TEMANKU YANG BAIK HATI DAN SENANG BERTEMAN DENGANKU
Ø KEPADA SEMUA WEBSITE DISELURUH DUNIA YANG TELAH MENGEMBANGKAN BLOGKU
Ø KEPADA BAND-BAND DI SELURUH NUSANTARA
Ø KEPADA GURU-GURUKU YANG SENANG MENGAJARIKU
Ø KEPADAMU YANG SETIA MEMBACA BLOGKU DAN MENGAMALKAN APA YANG ADA DIDALAMNYA
Daftar Semua Post
- ► 2012 (586)
- ▼ 2011 (1101)
0 komentar:
Posting Komentar