Takdir, ini mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi dengan sosok Patrice Delisets. Desainer yang mencetuskan dan melahirkan konsep salah satu franchise open world paling populer – Assassin’s Creed ini memang terjebak dalam jaring nasib yang unik. Melahirkan dua seri pertama Assassin’s Creed dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari Ubisoft tahun 2010 silam, Desilets akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan THQ Montreal. Namun takdir berkata lain. Hancur karena krisis finansial yang akut, kepemilikan THQ Montreal akhirnya jatuh ke tangan Ubisoft. Hal yang akhirnya berujung pada kembalinya Delisets ke “rumah lama”-nya. Sayangnya, cerita ini tidak berakhir indah.
Kembali ke rumah lamanya dan peran besarnya melahirkan salah satu frachise terlaris Ubisoft, Patrice Desilets seharusnya menjadi salah satu aset terpenting Ubisoft saat ini. Sayangnya, perbedaan yang ditampilkan keduanya tampaknya hanya tak pernah menemukan titik temu. Lewat sebuah pernyataan resmi, Ubisoftmengumumkan bahwa Desilets memilih untuk mengundurkan diri setelah perbedaan visi akan proyek tengah mereka kembangkan. Sebuah pernyataan yang akhirnya “dilawan” oleh Desilets sendiri. Lewat sang agent, Desilets menyatakan bahwa ia dipecat dengan cara yang tidak menyenangkan dan bukannya mengundurkan diri. Ia mengaku diseret oleh dua orang keamanan langsung keluar gedung, tanpa penjelasan dan tanpa kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal pada timnya sendiri. Atas alasan inilah, ia akan berjuang untuk membela jak, tim, dan game yang tengah ia kembangkan.
Ubisoft sendiri belum memberikan komentar resmi apapun terkait pernyataan dari Desilets ini. Konflik apa yang sebenarnya tengah terjadi? Game apa yang sebenarnya tengah dikembangkan dan berujung pada perbedaan visi ini? Semuanya masih menjadi misteri.
2 komentar:
dafuq nggak inget jasa jasanya apa...
ubisoft,jangan ampe szumbag kayak EA yah...
-_-
Hati2 ni Ubisoft...ntar AC nasibnya kyk FF loh
Posting Komentar